selling dream
Wednesday, September 22, 2004

wilayah yang pernah terjamah
yang pernah indah
masihkah menarik
di masa-masa yang terburu detik
setelah menjual mimpi dengan hidup
menukar imaji dengan materi
apakah berarti berkhianat terhadap nurani
(atau berdamai dengan kenyataan)
tentu saja kau tak peduli
tentu saja ada perhitungan laba rugi
pun ketika membaca puisi ini
yang –sumpah mati- tak mudah dimengerti
pencuri waktu
tulisan penipu
menambah penat
memadat sumbat
dan sebaris kata maaf tak pernah menghibur
tak mengubah yang telah terlanjur
seperti sesal seorang pandawa di meja judi
kalah bermain dadu
lalu siapa yang menderita
siapa yang berbahagia
apa bedanya
ketika suka dan duka sama nikmatnya
syukuri saja.

08012004

ps: sekedar memenuhi permintaan q;
isi komen lo!

posted by wisangkala on 4:01 AM


Comments: Post a Comment