Festival Sinema Perancis
Wednesday, May 25, 2005

Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan pertengahan tahun. Biasanya, pada saat seperti ini adalah musimnya film-film Perancis dan ditandai dengan kehadiran Festival Sinema Perancis. Di Indonesia, tradisi ini sudah memasuki kali yang kesepuluh. Ternyata, satu dekade sudah film-film ini dikonsumsi oleh publik di tanah air.

Festival bakal berlangsung antara tanggal 27 Mei hingga 12 Juni 2005 di tujuh kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Denpasar dan Balikpapan. Khusus Jakarta, festival digelar mulai 28 Mei hingga 7 Juni. Tempat yang dipakai adalah Graha Bhakti Budaya-TIM, Blok M21, TIM 21, dan Pondok Indah 21.

Malam Pembukaan festival bakal diresmikan oleh Duta Besar Perancis Reaud Vignal serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pada tanggal 27 Mei 2005 di Graha Bhakti Budaya-TIM. Dilanjutkan dengan pemutaran film Les Choristes, sebuah kisah tentang pendidikan, musik dan anak-anak karya sutradara Christophe Barratier. Film ini merupakan nominee di ajang Golden Globe, Academy Awards 2005 puncaknya menjadi film terbaik di ajang Oscarnya Perancis, Cesar Awards. Rencananya, sang sutradarapun turut hadir dalam malam acara.

Selama berlangsungnya festival sekitar 29 judul film bakal diputar. Sepuluh judul diantaranya bakal berlomba dalam ajang kompetisi. Selain Les Choristes ada A tout de suite, Comme une image, L’Esquive dan lain-lain. Semua film yang dilombakan akan dinilai untuk mencari pemenang dalam berbagai katagori mulai dari film terbaik, aktor/aktris terbaik, serta banyak lagi.

Bertindak sebagai juri adalah bintang-bintang muda berbakat dari berbagai bidang, sesuai dengan tema festival tahun ini Warna-warni Masa Muda. Adapun anggota tim juri yang terpilih adalah Sigi Wimala (model dan pemain film), VJ Cathy (pemandu acara MTV), Minda (fotografer), Subhan (anggota Jakarta Street Ballers), Edwin (sutradara film pendek), Vino Bastian (model dan pemain film).

Selain pemutaran film, turut digelar pula acara yang berhubungan dengan kebijakan perfilman pada umumnya. Tema yang diangkat dalam kesempatan seminar kali ini adalah Bantuan publik terhadap perfilman nasional. Acara yang digelar tanggal 29 Mei 2005 di Institut Kesenian Jakarta ini akan menghadirkan Direktur Urusan Luar Negeri dari Pusat Perfilman Nasional Perancis, Bapak Xavier Merlin.

Hari Sabtu, 28 Mei 2005 ada dua mata acara yang istimewa. Acara pertama pada jam 13.00 di Galeri Oktagon menampilkan presentasi dari sutradara film Kara, anak sebatang pohon, Edwin. Film ini berhasil lolos dalam seleksi Director’s Fortnight di Festival Film Cannes tahun ini. Kemudian pada pukul 19.30 di GBB ada pemutaran film Chok Dee yang menghadirkan pemainnya Dida Diafat

Terakhir adalah malam penutupan hari Minggu tanggal 5 Juni 2005 di GBB TIM. Selain menjadi malam pengumuman penghargaan, bakal dipertunjukkan film penutup De battre mon coeur s’est arrete karya sutradara Jacques Audiard. Jika ingin tahu lebih jelas, langsung aja klik di www.sinemaperancis.com. (bat)

source: matamata.com

ps: this is what i miss since i moved here...

posted by wisangkala on 5:43 PM


Comments: Post a Comment