Jam di dinding belakang meja kerja ku memberikan kenyataan bahwa jarumnya yang lebih pendek mendekati angka lima, sementara yang lebih panjang berada hampir tepat di angka delapan (maksudnya jam lima kurang dua puluh gitu loh), tapi kemana sang mentari? Aku percaya ia belum menepi, namun kemana cahaya sinarnya? Sepertinya ulah sang awan yang meleleh menjadi butiran air yang dengan sukacita menjamah bumi. Menghalangi pandang dan ruang mentari untuk menyinari mayapada sore ini. Yang urung menampilkan senja penghantar malam. Tapi sekarang belum jam lima! Mengapa semuanya sudah terlihat kelam? Gedung di samping pun terlihat samar. Hanya jendela-jendela yang mengandung cahaya didalamnya menerobos keluar yang memberikan makna bahwa masih ada ruang di sana.

Dimanakah matahari disaat-saat seperti ini? (yang pasti di tunjungan plaza masih ada, tutup jam sembilan malam nanti) hehehe

ps: ga usah ilfil ya...